Pada 14 November 2024, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur meningkat signifikan, mengakibatkan pembatalan ratusan penerbangan dari Australia menuju Bali. Erupsi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan penerbangan dan berdampak pada sektor pariwisata di Bali.
Detail Erupsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Pulau Flores, menunjukkan peningkatan aktivitas sejak awal November. Pada 14 November, gunung ini meletus, memuntahkan abu vulkanik setinggi beberapa kilometer ke atmosfer. Abu tersebut terbawa angin menuju barat, mencapai wilayah udara Bali dan sekitarnya.
Dampak pada Penerbangan
Abu vulkanik yang menyebar ke wilayah udara Bali menyebabkan otoritas penerbangan mengambil langkah pencegahan dengan membatalkan sejumlah penerbangan dari Australia ke Bali. Maskapai penerbangan seperti Qantas, Jetstar, dan Virgin Australia mengumumkan pembatalan dan penundaan penerbangan hingga kondisi dinyatakan aman. Penumpang disarankan untuk memantau informasi terbaru dari maskapai terkait jadwal penerbangan mereka.
Respons Pemerintah dan Otoritas Terkait
Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki. Masyarakat di sekitar gunung telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan maskapai dan agen perjalanan untuk meminimalkan dampak terhadap wisatawan yang terdampak pembatalan penerbangan.
Imbas pada Pariwisata Bali
Bali, sebagai destinasi wisata utama Indonesia, mengalami penurunan jumlah wisatawan akibat pembatalan penerbangan ini. Hotel, restoran, dan pelaku industri pariwisata lainnya merasakan dampak ekonomi dari situasi ini. Namun, pemerintah daerah Bali optimis bahwa kondisi akan segera membaik dan pariwisata akan pulih setelah aktivitas vulkanik mereda.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada 14 November 2024 membawa dampak signifikan terhadap sektor penerbangan dan pariwisata, khususnya di Bali. Pemerintah dan otoritas terkait terus berupaya memastikan keselamatan masyarakat dan wisatawan, serta meminimalkan dampak ekonomi yang ditimbulkan. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang.
No comments yet.